Bersama Bupati beserta ibu setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H

Bersama Bupati beserta ibu setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H

Minggu, 08 Juni 2014

Suami Sering Mengundang Tamu ke Rumah

Pertanyaan:
Suamiku suka menerima tamu di rumah kami setiap waktu. Ini sangat membuatku tidak tenang dan menyusahkanku, sebab hal tersebut telah mengurangi waktu khusus buat kami sebagai suami-istri. Sampai rentang waktu mana kami harus menyambut tamu kami? Apa kewajiban dan tanggung jawab kami terhadap mereka dalam Islam?
Jawaban:
Dari Abu Syuraih al-Adawi, dia berkata: Kedua telingaku mendengar dan kedua mataku melihat ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya akan ja’izahnya.” Salah seorang bertanya, “Apakah ja’izahnyawahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Sehari semalam, dan jamuan selama tiga hari. Sedangkan yang lebih dari itu, maka itu adalah sedekah sunnah bagi tuan rumah. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia mengucap kata-kata yang baik atau diam.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dan ini adalah lafal riwayat al-Bukhari).
Tamu memiliki hak sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ini adalah urusan yang seharusnya tidak diragukan. Bila seseorang kedatangan tamu yang tidak diundang, maka yang wajib dilakukan adalah memuliakan mereka sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Benar, sekalipun tamu-tamu itu adalah teman-teman yang buruk atau dari kalangan pelaku kebatilan yang suka campur tangan. Untuk mereka ini, diterapkan cara yang sesuai untuk kondisi mereka; karena mereka suka mengganggu orang lain dengan perbuatan mereka.
Bila justru suami Andalah yang sering mengundang orang lain ke rumah, maka solusinya Anda berbicara kepadanya dengan cara yang lembut lagi sederhana, dan membuat kesepakatan dengannya mengenai cara mengundang orang lain ke rumah, misalnya dia tidak boleh mengundang seseorang kecuali sesudah bermusyawarah di antara kalian berdua, serta membuat kesepakatan untuk mempersedikit undangan kepada orang lain, dengan cara yang tepat.
Seharusnya Anda –semoga Allah menjaga Anda- tidak memperlihatkan kegelisahan dan kejemuan kepada suami Anda di waktu para tamu ada. Sebab hal ini menyebabkan urusan bertambah rumit dan tidak memberi solusi. Anda harus bersabar, sebab kesabaran adalah kunci kelapangan.
Bertekadlah untuk memenuhi suasana dengan ketenangan di dalam rumah Anda, berupa ucapan dan sikap yang baik. Sesungguhnya beberapa suami terkadang melakukan tindakan ini, yaitu sering mengundang teman-temannya, dengan alasana mencari ketenangan diri; dikarenakan istri-istri mereka mungkin tidak baik dalam melakukan cara-cara memenuhi suasana yang cocok dengan watak suami mereka, yang akhirnya menjadikan mereka mencari suasana tersebut bersama teman-teman mereka.
Berusahalah untuk mengenali watak suami Anda, untuk memahami apa yang cocok dengannya yang bisa melimpahkan kebahagiaan dan keakraban yang dicarinya, dengan tetap menghindari penyebab-penyebab timbulnya permasalahan, kritik, dan sebagainya. Kami memohon kepada Allah untuk memperbaiki kondisi kalian berdua, dan memberi taufik kepada kalian berdua menuju apa yang Dia sukai dan ridai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate